E.,Dayohe Teka Masih ingatkah kita akan tembang yang sering kita mainkan di waktu kita masih kecil bersama teman teman kita di jalan maupun dipelataran rumah.? Ternyata tembang tersebut serat akan makna dan pesan dari para wali. Syaban 06 Renungan lagu Jawa Egelarno kloso Eklosone bedah Etambalno jaddah Ejaddahe mambu Epakakno Asu Mari kita renungkan,bahwa lagu ini punya makna yg istimewa,yakni : Dayuhe = Tamu,artinya Ramadhon akan datang Kloso = hati,artinya hati harus senang dgn datangnya tamu tersebut Bedah = sobek,artinya hati kita kadang msh berpenyakit ; malas dll Jaddah LaguDolanan Jawa. 1. GUNDUL GUNDUL PACUL Gundul-gundul paculcul gembelengan Nyunggi-nyunggi wakulkul gembelengan Wakul ngglimpang segane dadi sak latar Wakul ngglimpang segane dadi sak latar. 2. SLUKU SLUKU BATOK Sluku-sluku bathok Bathoke ela-elo Si Rama menyang Solo Oleh-olehe payung mutho Mak jenthit lolo lo bah Wong mati ora obah Yen cash. "e dayohe teko, e gelarno kloso, e klosone bedah, e tembelen jadah, e jadahe mambu, e pakakno asu, e asune mati, e buak en kali, e kaline banjir, e buwaken pinggir,," Salah satu lagu anak-anak yang diciptakan oleh orang tua jaman Sunan Kalijogo dulu. Lagu itu ku dengar di nyanyikan dengan aransemen Kiai kanjeng sendiri dengan alat-alat musik moderen tapi tetap tercium khas jawanya. Masih terdengar gamelan-gamelan yang khas pula. Aku sering dengar lagu itu, tapi aku tak cukup tahu apa arti dan maksudnya. Hanya saja pernah ku dengar sebagian menjelaskan artinya. Tapi yang aku dapatkan tentang makna lagu itu dari Cak Nun yang mengisi acara HUT Tuban 720 pada hari Jum'at 29/11 bersama Kiai Kanjeng adalah Cak Nun bilang bahwa makna dari lagu itu adalah tentang Manajemen Hidup. Lebih tepatnya Manajemen menghadapi apapun yang hadir dalam hidup. Lagu itu mengajarkan kepada kita bahwa masalah dalam hidup itu selalu datang bertubi-tubi. Dari kalimat pertama, 'Dayohe Teko' artimya "Tamunya Datang' itu merupakan kiasan bahwa ada masalah yang harus dihadapi. Lalu kita dianjurkan 'Gelarno kloso', sebagai kiasan agar kita bersiap dan mampu dengan baik memetakan masalah apapun. Tapi terkadang masalah itu tidak semudah yang ada di pikiran kita, diistilahkan dengan 'Klosone Bolong'. 'Tembelen Jadah', Jadah di istilahkan dengan silaturrohim kita yang rekat dengan orang lain, dengan begitu kita bisa meminta saran dll. Jika saran-saran itu bisa membantu kita maka masalah usai, tapi jika tidak mungkin karena kita bertanya kepada yang bukan ahlinya maka justru solusi itu tidak berguna bahkan usang yaitu 'Jadahe Mambu/Basi'. 'Pakakno Asu' Solusi yang basi itu ada baiknya kita berikan saja pada orang lain yang lebih cocok menerimanya. Tapi sayangnya, terkadang yang kita beri saran atau solusi tersebut bukan terimakasih tapi malah mati akalnya dan tidak bisa menerima, 'Asune Mati' Biarlah, 'Buak en Kali' buang saja ke kali apa-apa yang merisaukan kita. 'Kaline Banjir', kali banjir itu akan meluap ke sekitarnya, kalau toh orang yang di sekitar kali yang banjir itu akan ikut mendapat bahaya jika kita buang hal-hal yang tidak penting itu di kali, maka.. 'Buwaken Pinggir' , kesampingkan. letakkan di tempat yang paling aman masalah-masalah kita itu. Karena jika diri kita saja merasa cobaan itu mengganggu kita, maka jangan sampai cobaan itu mengganggu orang lain.

lagu e dayohe teko e gelarno kloso